Me, My life, My Everything

Me, My life, My Everything
An industrial engineer!

Jumat, 15 Februari 2013

MANAJEMEN OPERASI


Ada 5 tanggung jawab keputusa major dari operasi yaitu:
1.             Proses
Dalam perusahaan yang perlu diperhatikan dalam proses adalah:
a.       Jenis bahan yang meliputi: jumlah bahan, jenis produk/spesifikasi
b.      Peralatan yang meliputi: jenis mesin, spesifikasi, proses operasi/cara kerja mesin.
c.       Proses produksi yang meliputi uraian produksi dari awal hingga akhir.
d.      Prosedur yang meliputi: peta kerja baik peta kerja keseluruhan maupun peta kerja setempat. Peta kerja keselurahan yaitu seperti operation process chart, assembly process chart, flow chart, flow diagram chart. Peta setempat meliputi peta tangan kanan tangan kiri dan peta manusia mesin.
e.       Aspek peralatan yaitu berupa maintance, set up, waktu pengerjaan dan sebagainya.
f.       Analisis proses alir.
g.      layout

2.             Kapasitas
Dalam perusahaan yang perlu diperhatikan dalam kapasitas adalah:
a.       Perencanaan kapitas dalam jangka panjang, menengah dan jangka panjang.
b.      Peramalan
c.       Perencanaan fasilitas
d.      Penjadwalan

e.              Persediaan
Dalam perusahaan yang perlu diperhatikan dalam persediaan adalah:
a.       Work in prosess
b.      Persediaan bahan, persediaan produk jadi.
c.       Jumlah barang dan jenis barang yang ada. Barang tersebut berupa: bahan baku, spare part peralatan yang disimpan di gudang
d.      Jenis bahan yang ada
e.       Metode persediaan yaitu metode P dan metode Q
f.       Metode penerimaan yaitu: FIFO, LIFO. Random dan priority.
g.      Sistem penyusunan persediaan.
h.      Layout persediaan.

f.              Pembagian Kerja
Dalam perusahaan yang perlu diperhatikan dalam pembagian kerja adalah:
a.       Struktur organisasi
b.      Uraian tugas dan wewenang dan tanggung jawab.
c.       Jumlah tenaga kerja
d.      Sistem pengupahan
e.       Jam kerja
f.       Sistem seleksi dan rekruitmen
g.      Pengukuran kerja
h.      Sistem pelatihan dan promosi

g.             Kualitas
Dalam perusahaan yang perlu diperhatikan dalam kualitas adalah:
a.       Terkait dengan standar mutu
b.      Proses pengendalian mutu
c.       Metode pengendalian mutu
d.      Pengendalian produk
e.       Pengendalian proses
f.       Pengendalian bahan
g.      Pengendalian tenaga kerja

Jumat, 18 Januari 2013

Sistem

Sistem adalah sekumpulan objek yang tergabung dalam suatu interaksi atau saling tergantun (interdependensi) yang teratur untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu lingkungan yang kompleks.

Suatu sistem memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 
a. Entitas dipakai untuk menandai obyek amatan atau penelitian pada sistem.
b. Atribut digunakan untuk menandai sifat dari entitas.
c. Keadaan Sistem(state of the system) digunakan untuk menggambarkan semua entitas, atribut dan aktivitas pada suatu saat tertentu.

Istilah yang digunakan dalam lingkungan sistem antara lain: 
a.   Endogen digunakan untuk menggambarkan aktivitas yang terjadi di dalam    sistem
b.   Eksogen digunakan untuk melukiskan keadaan lingkungan yang mempengaruhi sistem, suatu sistem yang tak dipengaruhi oleh pengaruh dari luar disebut juga sistem tertutup.
           
Aktivitas merupakan salah satu ciri-ciri sistem. Aktivitas adalah proses yang menyebabkan perubahan dalam sistem, yang dapat mengubah atribut, bahkan entiti. Aktivitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu : 
a. Deterministik yaitu jika keluarannya dapat dijelaskan secara lengkap   berdasarkan masukannya
b.  Stokastik yaitu jika pengaruh aktivitas berubah secara acak terhadap banyak keluaran yang  mungkin. Keadaan aktivitas stokastik adalah acak, maka aktivitas merupakan bagian dari lingkungan.

Pada pemodelan sistem dikenal dua sistem yaitu sistem malar (kontinu) dan  sistem diskrit
1.  Sistem kontinu adalah sistem yang perubahannya secara halus.
     Contoh : Sistem jalur penerbangan.
2.  Sistem diskrit adalah sistem yang perubahannya secara integer.
     Contoh : Banyaknya pengunjung pada sebuah mall.

Penggambaran sistem lebih menentukan daripada sifat sistem itu sendiri dalam menetapkan jenis model yang akan dibuat. Pembedaan antara sistem kontinu dan diskrit perlu dilakukan karena metoda pemrograman umum yang dibuat untuk kedua sistem ini berbeda, namun tak ada aturan khusus tentang bagaimana suatu sistem tertentu digambarkan. 

Berdasarkan definisi sistem seperti yang diuraikan di atas, sistem dapat diklasifikasikan berdasarkan originalitas atau sifat keberadaan, wujud, sifat aktivitas dan sifat hubungannya dengan lingkungan sebagai berikut:
a.       Sistem alamiah dan sistem buatan
Sistem alamiah  ialah sistem yang terwujud melalui intervensi manusia melalui komponen, atribut atau hubungan antar komponen dari sistem alamiah. Sistem buatan manusia merupakan sistem yang dibuat atau diciptakan oleh manusia itu sendiri yang bertujuan untuk kepentingan hidup manusia.
b.      Sistem fisik dan sistem konseptual
Sistem fisik adalah sistem yang berwujud fisik sebagai lawan dari sistem konseptual dimana simbol-simbol mempresentasikan atribut sebagai komponen-komponen sistem.
c.       Sistem statis dan sistem dinamis
Sistem statis adalah sistem yang memiliki struktur tetapi tanpa aktivitas sedangkan sistem dinamis mengkombinasikan komponen dengan aktivitas.
d.      Sistem tertutup dan sistem terbuka
     Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi secara signifikan dengan lingkungannya.
     Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang membiarkan informasi menembus batas sistem.


Batch

Batch merupakan bentuk salah satu langkah ke depan dibandingkan jobshop dalam hal standarisasi produk, tetapi tidak selalu terstandarisasi  seperti produk yang dihasilkan pada aliran lintasan perakitan flow shop. Sistem batch memproduksi banyak variasi produk dan volume dan satu lintasan produksi dapat dipakai untuk beberapa tipe produk. Pada sistem ini pembuatan produk dengan tipe yang berbeda akan mengakibatkan pergantian peralatan produksi sehingga sistem tersebut harus general purpose dan fleksibel untuk produk dengan volume yang rendah tetapi variasinya tinggi. Tetapi volume batch yang lebih banyak dapat diproses secara berbeda misalnya memproduksi beberapa batch lebih untuk tujuan MTS dan MTO.

Job Shop

Merupakan bentuk proses konversi dimana unit-unit untuk pesanan yang berbeda akan mengikuti urutan yang berbeda pula dengan melalui pusat-pusat kerja yang dikelompokkan berdasarkan fungsinya. Volume produksi setiap jenis produk sedikit, variasi produknya banyak, lama proses produksi setiap produk agak panjang dan tidak ada lintasan produksi khusus. Job shop ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan khusus konsumen, jadi biasanya bersifat make to order. Kebutuhan job shop akan felksibel dalam menangani banyaknya variasi dari desain produk membutuhkan  adanya sumber daya manusia dan mesin yang terampil. Harga fleksibilitas ini termasuk waktu proses yang lebih lama karena seringnya peralatan di set-up, kebutuhan yang lebih besar akan WIP, part, dan komponen. Juga sulitnya tugas dalam menjadwalkan pesanan yang berbeda melalui bermacam-macam pemrosesan dimana sumber daya tersebut digunakan bersama-sama. Semua kesulitan tersebut membuang waktu pengiriman yang lebih lama, kualitas produk yang lebih variabel dan biaya yang lebih tinggi dibandingkan flow shop.



Game Theory

Kehidupan manusia diwarnai dengan penuh konflik dan persaingan. Banyak contoh-contoh persaingan yang sering dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari yaitu antara lain peraturan politik, operasi militer, persaingan pasar, perjudian dan lain-lain. Persoalan persaingan tidaklah terbatas hanya antara dua pihak saja, akan tetapi dapat meliputi banyak pihak. Keadaan terakhir yang diperoleh dalam persaingan antara pihak itu sangat ditentukan oleh keputusan yang diambil oleh pihak-pihak yang bersaing selama proses persaingan berlangsung. Didalam proses persaingan itu, masing-masing selalu berusaha untuk memperoleh hasil yang optimum bagi dirinya. Oleh karena itu setiap pihak akan memperhatikan keputusan-keputusan apa yang telah diambil oleh saingannya, untuk dijadikan bahan pertimbangan baginya didalam melakukan pembentukan dan pemilihan alternatif-alternatif tindakan yang harus diputuskannya.
Suatu hasil optimum bagi suatu pihak didalam persaingan akan terbentuk dengan mengingat batas-batas yang ada yang berhubungan dengan kemungkinan-kemungkinan dari berbagai pihak itu untuk bertindak. Untuk itu tiap pihak haruslah menggunakan kecerdasan yang ada padanya agar dapat membawanya ke titik optimum yang diharapkan.
Game theory adalah suatu teori matematik yang membahas secara abstrak problema persaingan yang bersifat formal. Pembahasan utama dalam teori ini adalah pada proses pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang bersaing. Didalam game theory, pihak-pihak yang bersaing ini disebut pemain, dan kumpulan dari tindakan-tindakan yang dapat diambil oleh setiap pemain selama proses persaingan berlangsung disebut strategi. Dalam pembahasannya, teori ini membuat suatu asumsi bahwa setiap pemain selalu memilih strateginya tanpa mengetahui lebih dahulu strategi apa yang dipilih oleh lawannya atau dengan kata lain pemain memilih strategi masing-masing dalam waktu yang bersamaan.
Suatu permainan dikatakan telah terjadi apabila seluruh pemain telah melakukan tindakan masing-masing yang diputuskan secara serentak. Masing-masing pemain mendapat suatu hasil (pay of), bila suatu permainan telah terjadi. Hasil ini dapat berupa suatu pendapatan atau suatu kerugian ataupun seri (draw).
Sebagian besar penelitian yang telah dilakukan dalam bidang game theory adalah tentang persaingan dua orang dengan jumlah nol  (two-person sero-sum games). Sesuai dengan namanya, persaingan ini hanya melibatkan dua pemain yang dapat berupa team, perusahaan dan lain-lain yang sedang bersaing. Disebut jumlah nol, karena besarnya hasil yang diperoleh pemain yang menang adalah sama dengan besarnya kerugian dari pihak yang kalah, sehingga total dari besarnya kemenangan, kedua pemain ini adalah nol.

 Model Persaingan
 Suatu permainan disebut persaingan apabila keadaan dari permainan tersebut memiliki cirri-ciri berikut :
(a). Jumlah pemain adalah terbatas, hingga N
(b). Banyaknya macam tindakan yang dimiliki oleh setiap pemain adalah terbatas. Macam tindakan yang diambil oleh satu pemain tidak perlu sama dengan macam tindakan yang diambil oleh pemain lainnya.
©. Permainan telah terjadi apabila masing-masing pemain memilih satu tindakan dari kumpulan tindakan-tindakan yang dapat diambilnya. Saat pengambilan tindakan oleh setiap pemain adalah bersamaan, sehingga tidak ada pemain yang mengetahui sebelumnya tindakan apa yang akan diambil oleh pemain lainnya.
(d). Hasil permainan (value of game) ditentukan oleh set dari tindakan-tindakan yang diambil oleh para pemain. Tiap hasil permainan menyatakan suatu set dari pembayaran-pembayaran (pay off) yang diterima oleh setiap pemain. Pay off ini dapat berupa bilangan positif, negatif atau nol.
Pada bagian terdahulu sudah disebutkan bahwa sebagian besar dari penyelidikan dalam bidang game theory ini adalah tentang permainan antara 2 pemain dengan jumlah pembayaran sama dengan nol. Pembahasan yang dilakukan pada bagian ini juga dibatasi pada model persaingan antara dua pemain dengan jumlah nol.
Didalam game theory, dikenal dua macam strategi yaitu strategi murni (pure strategy) dan strategy campuran (mixed strategy).
(a). Strategi murni adalah suatu aturan keputusan yang telah tersusun sebelum semua permainan berlangsung dengan selalu memilih satu macam saja tindakan. Dengan perkataan lain, selama proses persaingan berlangsung setiap pemain hanya menggunakan satu strategi saja walaupun masing-masing pihak mempunyai sejumlah strategi.
(b). Strategi campuran adalah suatu aturan keputusan yang telah tersusun sebelum semua permainan dimulai untuk memilih suatu tindakan untuk tiap kali permainan terjadi, sesuai dengan distribusi kemungkinan tertentu. Dengan perkataan lain, penggunaan suatu strategi tergantung dari suatu kemungkinan (probability) yang dimiliki oleh strategi tersebut.


Strategi Distribusi

Pengertian Saluran Pemasaran
Saluran Pemasaran atau saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang terkait dalam semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen. Pengertian ini menunujukan bahwa perusahaan dapat menggunakn lembaga atau perantara untuk dapat menyalurkan produknya kepada konsumen akhir. Menurut Stern dan El-Ansary mengenai saluran pemasaran ialah terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produksi ke konsumsi.
Perusahaan menyerahkan sebahagian tugas penjualannya kepada pihak lain, dikarenakan ada alasan yang menguntungkan bagi perusahaan untuk memberikan tugas penjualan produknya kepada organisasi perantara, alasan yang menguntungkan tersebut yaitu:
a.              Produsen mendapat keuntungan tertentu dengan menggunakan jasa perantara.
b.             Produsen kekurangan sumber keuangan untuk melaksanakan pemasaran langsung. Misalnya General Motor menjual mobil-mobilnya lewat 18000 penyalur lebih yang bebas. bahkan General Motor akan terpaksa bersusah payah untuk mendapatkan dana guna membeli semua saham penyalurnya.
c.              Penggunaan perantara akan sangat mengurangi pekerjaan perusahaan sehingga bisa mencapai efisiensi sangat tinggi dalam membuat barang. Dari sudut pandang ekonomi, peranan dasar perantara pemasaran adalah mengubah bentuk suplay yang heterogen menjadi berbagai barang yang diinginkan masyarakat.

Tingkatan Saluran Pemasaran
Seorang distributor mempunyai peranan penting dalam penyaluran barang, karenanya seorang distributor harus memiliki tanggung jawab yang besar dan harus teliti dalam menangani suatu pemasukan barang. Keputusan saluran akan mempengaruhi dua hal, yaitu jangkauan penjualan dan biaya. Setiap alternatif saluran yang dipilih jelas dipengaruhi unsur-unsur  lain yang terdapat dalam  bauran pemasaran perusahaan. Misalnya tujuan yang ingin dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran, dan  karakteristik produk  yang ditawarkan.
Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu:
1.  Manufacturer → Konsumen
2.  Manufacturer → Pedagang eceran →Konsumen
3.  Manufacturer Pedagang besar → Pedagang eceran →Konsumen
4.  Manufacturer  Agen→Pedagang besar→ Pedagang eceran →Konsumen

Perlu disadari bahwa alternatif manapun yang dipilih pada saluran distribusi akan menghubungkan arus fisik, hak milik, pembayaran, informasi, maupun promosi. Untuk itu sebelum ditetapkan satu alternatif saluran, perlu diketahui dan ditetapkan sasaran dan kendalanya, jenis perantara, jumlah  perantara, serta syarat, tanggung jawab, dan hak setiap anggota  saluran perantara.  Penilaian terhadap  alternatif saluran didasarkan kriteria ekonomis, efektivitas, dan pengendalian.
Tingkatan dalam saluran pemasaran terdiri dari:
a.              Saluran nol tingkat atau saluran pemasaran langsung (A Zero Level Channel). Produsen menjual langsung kepada konsumen.
b.             Saluran satu tingkat ( A One-level channel)
Mempunyai satu perantara penjualan. Di dalam pasar konsumen, perantara itu sekaligus merupakan pengecer (retailer), sedangkan dalam pasar industri merupakan sebuah penyalur tunggal dan penyalur industri.
c.              Saluran dua tingkat (A Two-level channel)
Mempunyai dua perantara penjulan. Di dalam pasar konsumen mereka merupakan grosir atau pedagang besar (whole-saler), dan sekaligus pengecer (reatailer), sedang dalam pasar industri mereka mungkin merupakan sebuah penyalur tunggal dan penyalur industri.
d.              Saluran tiga tingkat (A three-level channel)
       Mempunyai tiga perantara penjualan, yaitu grosir, pemborong (jobber), dan pengecer, seorang pemborong biasanya ada di tengah antara grosir dan pengecer.

              Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi
Pemilihan saluran pemasaran dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagi berikut:
1.             Ciri-ciri Konsumen (Consumer charactiristics)
a.       Pola pembelian
b.      Jumlah konsumen atau langganan
c.       Penyebaran secara geografis
d.      Metode Penjualan yang berbeda-beda
2.             Ciri-ciri Produk (Product charactiristics)
a.       Cepat dan tidak rusak
b.      Produk yang tidak distandarisasi
c.       Nilainya tinggi
d.      Tidak tahan lama
e.       Memerlukan jasa-jasa instlasi dan pelayanan.
3.             Sifat Perantara (Middlemen charactiristics)
a.       Perlu diketahui kekuatan dan kelemahan perantara
b.      Kemampuan untuk melaksanakan fungsdi-fungsi seperti promosi, negosiasi, penyimpanan dan lain-lain.
4.             Sifat Pesaing (Competitive charactiristics)
Melihat perantara yang dipergunakan pesaing.
5.             Sifat Perusahaan (Company charactiristics)
a.       Kekuatan financial
b.      Ukuran perusahaan
c.       Kemampuan dan kejujuran perusahaan
6.             Sifat Lingkungan (Environment charactiristics)
a.       Kondisi perekonomian
          b     Legalitas dan perlindungan-perlindungan hukum

                   Strategi Distribusi
Berikut ini adalah metode distribusi yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan bisnis untuk memaksimalkan laba.:
1.             Distribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Teknik ini sangat cocok digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi, seperti sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen, rokok, korek api, teh, kopi dan lain-lain. Barang ini harus mempunyai guna  tempat (place utility).
2.             Strategi Distribusi Selektif (Selective Distribution)
Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada suatu daerah. Diantara distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan cara, teknik, dan strategi masing-masing. Contoh saluran distribusi selektif adalah produk elektronik, produk kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.
3.             Strategi Distribusi Eksklusif (Exclusive Distribution)
Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu atau dua distributor, bahkan pada pengecer saja pada suatu area daerah. Barang atau jasa yang ditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan kualitas dan harga yang tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas. Contoh distribusi ekslusif adalah seperti showroom mobil, factory outlet, restoran waralaba, produk MLM (multi level marketing), minimarket, supermarket, hypermarket, dan lain-lain.


Referensi
Kotler, Philip. 1988. Manajemen Pemasaran. Jakarta:Erlangga.
Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tjiptono, Fandy. 1997.  Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran adalah suatu ilmu atau kegiatan bagaimana seharusnya manusia (marketing) untuk menunjukan segala sesuatu yang dimiliki agar seseorang mengerti tentang sesuatu yang kita miliki dan sebisa mungkin menjadikan seseorang tertarik kepada objek yang kita tawarkan.Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan juga sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997). Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait. Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efisien menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang lebih baik.Secara definitive dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hisup perusahaan (Swasta, 1996). Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran. Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi berorientasi hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat atau manusia. Konsep yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran masyarakat.

Proses pemasaran
Untuk melaksanakan tugasnya manajer perusahaan melaksanakan proses pemasaran. Menurut Kotler, et. al (1994) : Proses pemasaran terdiri dari analisis pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang proses pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran. 
·         Menganalisis Peluang Pasar
      Tugas pertama yang dihadapi manajemen pemasaran adalah menganalisis peluang jangka panjang dalam pasar suatu produk. Untuk mengevaluasi peluangnya, perusahaan perlu memiliki sistem informasi pemasaran yng handal. 
·         Meneliti dan Memilih Pasar Sasaran Serta Menerapkan Posisi Penawaran
Sekarang perusahaan siap untuk meneliti dan memilih pasar sasaranya. Perusahaan perlu tahu cara mengukur dan memperkirakan daya tarik suatu pasar. Perusahaan perlu memikirkan ukuran pasar keseluruhannya, pertumbuhannya, tingkat labanya dan resikonya. Pemasar harus memahami teknik utama untuk mengukur potensi pasar dan memperkirakan di masa datang.
·         Merancang Strategi Pemasaran
      Seandainya perusahaan menentukan suatu pasar sebagai sasarannya, perusahaan perlu membuat strategi pembedaan dan penentuan posisi untuk pasar sasaran itu. Apakah perusahaan perlu menawarkan produk yang lebih baik dengan harga yang lebih mahal dan pelayanan sangat baik, diiklankan secara luas dan diarahkan pada rumah tangga kaya? Atau perusahaan membuat produk yang murah yang diarahkan pada rumah tangga yang lebih peka terhadap harga? Perusahaan dapat  membuat peta penentuan posisi produk untuk menunjukkan posisi pesaing yang menjual di pasar.

Referensi
Winardy. 1981. Manajemen Pemasaran. Bandung : CV Sinar Baru
Purwadi, Budi. 2000. Reset Pemasaran Implementasi dalam Bauran Pemasaran. Jakarta : Graznido
Rangkuti, Freddy. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama