Me, My life, My Everything

Me, My life, My Everything
An industrial engineer!

Kamis, 17 Januari 2013

Ergonomi

Pengertian Ergonomi
Ergonomi atau ergonomics (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani yaitu Ergo yang bearti kerja dan Nomos yang berarti hukum atau aturan. Dengan demikian ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin keilmuwan yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya. Disiplin ergonomi khusus akan mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi dan produk-produk buatannya. Disiplin ini berangkat dari kenyataan bahwa manusia memiliki keterbatasan kemampuan (baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang) pada saat berhadapan dengan lingkungan sistem kerjanya yang berupa perangkat keras (mesin, peralatan kerja, dan lainnya).

Dengan demikian terlihat jelas bahwa ergonomi suatu keilmuwan yang multi disiplin, karena disini akan mempelajari pengetahuan-pengetahuan dari Ilmu Kehayatan (Kedokteran, Biologi), Ilmu Kejiwaan (Psikologi), Ilmu Teknik (Engineering), dan Kemasyarakatan (Sosiologi). Pada prinsipnya disiplin ergonomi akan mempelajari apa akibat-akibat jasmani, kejiwaan, dan sosial dari teknologi dan produk-produknya terhadap manusia. Karena yang dipelajari adalah dampak dari teknologi dan produknya, maka pengetahuan yang khusus yang berkaitan dengan teknologi seperti Biomekanika, Antropometri Teknik, Teknologi produksi, lingkungan fisik (temperatur, pencahayaan, dan lainnya).

Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan serta keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja yang baru maupun merancang perbaikan suatu sistem kerja yang telah ada sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada system tersebut dengan baik yaitu mencapat tujuan yang dilakukan dengan efektif, aman, sehat, nyaman dan efisien. Ergonomi yang merupakan ilmu perancangan berbasis manusia (Human Centerd Design) dirasakan menjadi semakin penting hingga saat ini. Dengan penerapan ergonomi, manusia tidak lagi harus menyesuaikan dirinya dengan mesin yang dioperasikan (the man fits to the design), melainkan mesin yang dirancang dengan terlebih dahulu memperhatikan kelebihan dan keterbatasan manusia yang mengoperasikannya (the design fits to the man).

Tipe-tipe Masalah Ergonomi
Masalah ergonomi sangat erat kaitannya dengan alat, aktivitas, serta produk yang dihasilkan oleh manusia.
Tipe-tipe masalah ergonomi antara lain adalah:
1.      Perancagan produk, fasilitas, lingkungan kerja.
Hal ini berkaitan dengan penggunaan antropometri (dimensi ukuran manusia) untuk merancang produk, fasilitas dan lingkungan kerja yang nyaman untuk pemakainya. Serta pengaturan lingungan kerja yang memperhatikan faktor fisik dan psikologis yang mempengaruhinya.
2.      Pengaturan postur kerja.
Hal ini berkaitan dengan pengaturan postur kerja agar tidak timbulnya kelelahan atau cedera (musculoskeletal) pada pekerja sehinnga tidak mengganggu produktivitas maupun kinerja dari pekerja tersebut.
3.      Kebutuhan energi, konsumsi oksigen serta keadaan tubuh pekerja.
Hal ini berkaitan dengan fisiologi yang merupakan ilmu yang memperhatikan fungsi dari organ tubuh manusia. Masalah ini perlu diperhatikan agar kondisi tubuh pekerja tidak mengalami kerja yang berlebihan ataupun penetapan beban kerja yang sesuai sehingga tidak mengganggu kesehatan pekerja.
Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan pendekatan ilmu ergonomi karena ilmu ergonomi didasarkan pada ilmu psikologi, antropologi, fisiologi, biologi, sosiologi fisika dan lainnya. Ergonomi bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang efektif, aman, sehat, nyaman dan efisien.

Tujuan Ergonomi
 Penerapan ergonomi memiliki beberapa tujuan yaitu:
1.   Mendapatkan suatu pengetahuan yang utuh tentang permasalahan-permasalahan interaksi manusia dengan teknologi dan produk-produknya sehingga memungkinkan adanya suatu rancangan sistem manusia-mesin yang optimal.
2.   Memperbaiki performansi kerja manusia seperti menambah kecepatan kerja, accuracy, keselamatan kerja disamping untuk mengurangi datangnya kelelahan yang terlalu cepat.
3.   Memperbaiki pendayagunaan sumber daya manusia serta meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia.
4.   Menigkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cedera dan penyakit akibat krja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, dan mengupayakan kepuasan kerja.
5.   Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek teknis, ekonomis, anatropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi dengan prinsip efektif, aman, nyaman, sehat dan efisien (EASNE).

Aplikasi Ergonomi
Ergonomi dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, antara lain yaitu:
1.   Aplikasi ergonomi untuk efisiensi, efektivitas produktivitas seperti penentuan batas beban yang diangkat secara manual oleh manusia, jam istirahat, shift kerja.
2.   Perancangan produk sesuai data antropometri.
3.   Pengaturan sikap kerja (postur kerja) untuk mencegah terjadinya kelelahan dan cedera.
4.   Perancangan lingkungan kerja ataupun stasiun kerja.
5.   Perancangan fasilitas kerja seperti peralatan material haru diletakkan didepan dan berekatan dengan posisi operator bekerja.
Ergonomi tidak hanya dapat diaplikasikan pada lingkungan kerja (industri) tetapi juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya pada lingkungan rumah yaitu peletakan barang-barang sesuai dengan tempatnya agar mudah dicapai.

Referensi:
Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Perancangan Kerja. Bandung: Penerbit ITB. 2005.
Wignosoebroto, Sritomo. Ergonomi, Studi Gerak, dan Waktu: Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Edisi 1. Surabaya: Guna Widya. 2000.


Tidak ada komentar: