Me, My life, My Everything

Me, My life, My Everything
An industrial engineer!

Kamis, 17 Januari 2013

Antropometri

Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh manusia, khususnya dimensi tubuh. Istilah antropometri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya akan memiliki bentuk, ukuran (tinggi, lebar dan sebagainya) yag berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan- pertimbangan ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia. Data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran dan dimensi yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut. Dalam kaitan ini maka perancang produk harus mampu mengakomodasikan dimensi tubuh dari populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil rancangannya tersebut.
Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik  fisik tubuh manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan data tersebut untuk penanganan masalah desain. Perbedaan antara satu populasi dengan populasi lainnya dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
a.    Umur
     Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecenderungan berkurang setelah 60 tahun.
b.    Jenis kelamin
     Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali bagian dada dan pinggul.
c.    Suku bangsa atau etnis
     Variasi akan terjadi karena pengaruh etnis. Setiap etnis memiliki dimensi tubuh yang berbeda dikarenakan daerah tempat tinggalnya.
d.   Pekerjaan
     Selain faktor di atas, aktivitas manusia sehari-hari menyebabkan perbedaan ukuran tubuh manusia
e.    Pakaian
Tebal/tipisnya pakaian yang digunakan untuk faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda-beda.
f.     Faktor kehamilan pada wanita
     Kondisi kehamilan akan mempengaruhi bentuk dan ukuran tubuh.
g.    Cacat tubuh secara fisik
     Cacat tubuh, dimana data antropometri disini akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang-orang cacat, seperti kursi roda, kaki atau tangan palsu dan lainnya

Tiga prinsip Dalam Penggunaan Data Antropometri
Tiga prinsip dalam pemakaian data dalam perancangan, yaitu :
1.      Perancangan fasilitas berdasarkan individu yang ekstrim.
Prinsip ini digunakan apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang dirancang tersebut dapat dipakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang-orang yang akan memakainya  (biasanya minimal oleh  95% pemakai).
Dalam perancangan ini rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi dua sasaran produk yaitu :
a.       Biasa sesuai dengan untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim dalam arti terlalu besar atau terlalu kecil bila dibandingkan dengan rata-ratanya.
b.      Tetap bisa digunakan untuk memnuhi ukuran tubuh yang lain (mayoritas dari populasi yang ada).
     Agar bisa memenuhi sasaran pokok tersebut maka ukuran yang diaplikasikan diterapkan dengan cara:
a.       Untuk dimensi minimum yang harus ditetapkan dari suatu rancangan produk umumnya didasarkan pada nilai percentiles yang terbesar seperti 90-th, 95-th atau 99-th percentile.
b.      Untuk dimensi maksimim yang harus ditetapkan diambil berdasarkan nilai percentile yang plaling rendah (1-th, 5-th,10-th percentile) dari distribusi data natropometri yang ada. Hal ini diterapkan dalm penetapan jarak jangkau dari suatu mekanisme kontrol yang harus dioperasikan oleh seorang pekerja.
Secara umum aplikasi data antropometri untuk perancangan produk ataupun fasilitas kerja akan menetapkan nilai 2-th percentile untuk dimensi maksimum dan 95-th untuk dimensi minimumnya.
Contoh: ketinggian kontrol maksimum sesuai dengan jangkauan keatas dari oarng pendek. Ketinggian kontrol minimum sesuai dengan buku jari dari orang tinggi. Penglihatan yang jelas sesuai dengan tinggi mata orang pendek. Tinggi atap di atas tempat duduk orang pendek. Tinggi tempat duduk sesuai dengan panjang kaki orang pendek. Lebar tempat duduk sesuai dengan lebar pinggul orang gemuk. Tinggi pintu sesuai dengan orang tinggi. Jangkauan maksimum sesuai dengan orang pendek.
2.      Perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan.
Prinsip ini digunakan untuk merancangan suatu fasilitas agar fasilitas tersebut bisa menampung atau bisa dipakai dengan enak dan nyaman oleh semua orang yang mungkin memerlukannya. Disini rancangan bisa dirubah-rubah ukurannya sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai macam ukuran tubuh.
Contoh:
Kursi pengemudi mobil bisa diatur maju mundur dan kemiringan sandarannya dan tinggi  kursi sekretaris atau tinggi permukaan mejanya.
Dalam kaitannya untuk mendapatkan rancanagan yang fleksibel, semacam ini maka data natropometri yang umum diaplikasikan adalah dalam rentang nilai 5-th s/d 95-th percentile.
3.   Perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata para pemakainya.
Prinsip ini digunakan apabila perancang berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin dilaksanakan dan tidak layak jika kita menggunakan prinsip perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan. Prinsip berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin dilaksanakan bila lebih banyak rugi daripada untungnya artinya hanya sebagian kecil dari orang-orang yang merasa enak dan nyaman ketika menggunakan fasilitas tersebut. Sedangkan jika fasilitas tersebut dirancang berdasarkan fasilitas yang bisa disesuaikan tidak layak karena mahal harganya.
Dalam hal ini rancangan produk didasarkan tehadap rata-rata ukuran manusia.
Problem pokok yang dihadapkan dalam hal ini justru sedikit sekali yang berbeda dalam ukuran rata-rata.
Contoh:
Pada perancangan maianan anak-anak maka digunakan harga rata-rata dari ukuran dimensi tubuh anak-anak.Berkaitan dengan aplikasi data antropometri yang diperlukan dalam proses perancangan produk ataupun fasilitas kerja, maka ada beberapa sasaran/rekomendasi yang bisa diberikan sesuai dengan langkah-langkah seperti berikut:
1.    Pertama kali terlebih dahulu harus ditetapkan anggota tubuh yang mana yang nantinya akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan tersebut.
2.    Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perncanagan tersebut, dalam hal ini juga diperlukan apakah harus menggunakan data structural body dimension ataukah function body dimension.
3.    Selanjutnya tentukan popilasi terbesar yang harus diantisipasi diakomodasi dan menjadi target utama pemakai rancanagan produk tersebut. Hal ini lazim dikenal sebagai “market segmen station” seperti produk mainan unutk anak-anak, peralatan rumah tangga untuk wanita, dll.
4.    Tetapkan prinsip ukuran yang harus diikuti apakah rancangan tersebut untuk ukuran individual ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel atau ukuran rata-rata.
5.    Pilih persentase populasi yang harus diikuti: 90-th, 95-th, 99-th ataukah nilai percentile yang lain yang dikehendaki.
6.    Untuk setiap dimensi tubuh yang telah didentifikasi selanjutnya pilih/tetapkan nilai ukurannya dari tabel data  antropometri yang sesuai.


Referensi:

Nurmianto, Eko. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi 1. Jakarta: Guna Widya. 1998.

Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Perancangan Kerja. Bandung: Penerbit ITB. 2005.

Wignosoebroto, Sritomo. Ergonomi, Studi Gerak, dan Waktu: Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Edisi 1. Surabaya: Guna Widya. 2000.

Tidak ada komentar: