Antropometri
adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh manusia, khususnya dimensi
tubuh. Istilah
antropometri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang
berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai studi
yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya
akan memiliki bentuk, ukuran (tinggi, lebar dan sebagainya) yag berbeda-beda
antara satu dengan lainnya. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai
pertimbangan- pertimbangan ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia. Data antropometri akan
menentukan bentuk, ukuran dan dimensi yang berkaitan dengan produk yang
dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk
tersebut. Dalam kaitan ini maka perancang produk harus mampu mengakomodasikan
dimensi tubuh dari populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil
rancangannya tersebut.
Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan data tersebut untuk penanganan masalah desain. Perbedaan antara satu populasi dengan populasi lainnya dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan data tersebut untuk penanganan masalah desain. Perbedaan antara satu populasi dengan populasi lainnya dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
a.
Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir
sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecenderungan
berkurang setelah 60 tahun.
b.
Jenis
kelamin
Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar
kecuali bagian dada dan pinggul.
c.
Suku
bangsa
atau etnis
Variasi
akan terjadi karena pengaruh etnis. Setiap etnis memiliki dimensi tubuh yang
berbeda dikarenakan daerah tempat tinggalnya.
d.
Pekerjaan
Selain
faktor di atas, aktivitas manusia sehari-hari menyebabkan perbedaan ukuran
tubuh manusia
e.
Pakaian
Tebal/tipisnya pakaian yang digunakan untuk faktor
iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda-beda.
f.
Faktor
kehamilan pada wanita
Kondisi kehamilan akan mempengaruhi bentuk
dan ukuran tubuh.
g.
Cacat
tubuh secara fisik
Cacat tubuh, dimana data antropometri
disini akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang-orang cacat, seperti
kursi roda, kaki atau tangan palsu dan lainnya
Tiga prinsip Dalam Penggunaan Data Antropometri
Tiga prinsip dalam pemakaian data dalam perancangan, yaitu :
Tiga prinsip dalam pemakaian data dalam perancangan, yaitu :
1.
Perancangan fasilitas berdasarkan individu yang ekstrim.
Prinsip ini digunakan apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang
dirancang tersebut dapat dipakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar
orang-orang yang akan memakainya
(biasanya minimal oleh 95%
pemakai).
Dalam perancangan ini rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi dua
sasaran produk yaitu :
a.
Biasa sesuai dengan untuk ukuran
tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim dalam arti terlalu besar atau
terlalu kecil bila dibandingkan dengan rata-ratanya.
b.
Tetap bisa digunakan untuk
memnuhi ukuran tubuh yang lain (mayoritas dari populasi yang ada).
Agar bisa memenuhi sasaran pokok tersebut maka ukuran yang diaplikasikan diterapkan dengan cara:
Agar bisa memenuhi sasaran pokok tersebut maka ukuran yang diaplikasikan diterapkan dengan cara:
a.
Untuk dimensi minimum yang harus
ditetapkan dari suatu rancangan produk umumnya didasarkan pada nilai percentiles yang terbesar seperti 90-th,
95-th atau 99-th percentile.
b.
Untuk dimensi maksimim yang harus
ditetapkan diambil berdasarkan nilai percentile
yang plaling rendah (1-th, 5-th,10-th percentile)
dari distribusi data natropometri yang ada. Hal ini diterapkan dalm penetapan
jarak jangkau dari suatu mekanisme kontrol yang harus dioperasikan oleh seorang
pekerja.
Secara umum aplikasi data antropometri untuk perancangan produk ataupun
fasilitas kerja akan menetapkan nilai 2-th percentile
untuk dimensi maksimum dan 95-th untuk dimensi minimumnya.
Contoh: ketinggian kontrol maksimum sesuai dengan jangkauan keatas dari
oarng pendek. Ketinggian kontrol minimum sesuai dengan buku jari dari orang
tinggi. Penglihatan yang jelas sesuai dengan tinggi mata orang pendek. Tinggi
atap di atas tempat duduk orang pendek. Tinggi tempat duduk sesuai dengan panjang
kaki orang pendek. Lebar tempat duduk sesuai dengan lebar pinggul orang gemuk.
Tinggi pintu sesuai dengan orang tinggi. Jangkauan maksimum sesuai dengan orang
pendek.
2. Perancangan fasilitas yang
bisa disesuaikan.
Prinsip ini digunakan untuk merancangan suatu fasilitas agar fasilitas
tersebut bisa menampung atau bisa dipakai dengan enak dan nyaman oleh semua
orang yang mungkin memerlukannya. Disini rancangan bisa dirubah-rubah ukurannya
sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai
macam ukuran tubuh.
Contoh:
Kursi pengemudi mobil bisa diatur maju mundur dan kemiringan sandarannya
dan tinggi kursi sekretaris atau tinggi permukaan
mejanya.
Dalam kaitannya untuk
mendapatkan rancanagan yang fleksibel, semacam ini maka data natropometri yang
umum diaplikasikan adalah dalam rentang nilai 5-th s/d 95-th percentile.
3. Perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata para pemakainya.
Prinsip ini digunakan apabila perancang berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin dilaksanakan dan tidak
layak jika kita menggunakan prinsip perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan.
Prinsip berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin dilaksanakan bila lebih banyak
rugi daripada untungnya artinya hanya sebagian kecil dari orang-orang yang
merasa enak dan nyaman ketika menggunakan fasilitas tersebut. Sedangkan jika
fasilitas tersebut dirancang berdasarkan fasilitas yang bisa disesuaikan tidak
layak karena mahal harganya.
Dalam hal
ini rancangan produk didasarkan tehadap rata-rata ukuran manusia.
Problem pokok yang
dihadapkan dalam hal ini justru sedikit sekali yang berbeda dalam ukuran
rata-rata.
Contoh:
Pada perancangan maianan
anak-anak maka digunakan harga rata-rata dari ukuran dimensi tubuh anak-anak.Berkaitan dengan aplikasi data
antropometri yang diperlukan dalam proses perancangan produk ataupun fasilitas
kerja, maka ada beberapa sasaran/rekomendasi yang bisa diberikan sesuai dengan
langkah-langkah seperti berikut:
1. Pertama kali terlebih
dahulu harus ditetapkan anggota tubuh yang mana yang nantinya akan difungsikan
untuk mengoperasikan rancangan tersebut.
2. Tentukan dimensi tubuh
yang penting dalam proses perncanagan tersebut, dalam hal ini juga diperlukan
apakah harus menggunakan data structural
body dimension ataukah function body
dimension.
3. Selanjutnya tentukan
popilasi terbesar yang harus diantisipasi diakomodasi dan menjadi target utama
pemakai rancanagan produk tersebut. Hal ini lazim dikenal sebagai “market segmen station” seperti produk
mainan unutk anak-anak, peralatan rumah tangga untuk wanita, dll.
4. Tetapkan prinsip ukuran
yang harus diikuti apakah rancangan tersebut untuk ukuran individual ekstrim,
rentang ukuran yang fleksibel atau ukuran rata-rata.
5. Pilih persentase
populasi yang harus diikuti: 90-th, 95-th, 99-th ataukah nilai percentile yang lain yang dikehendaki.
6. Untuk setiap dimensi
tubuh yang telah didentifikasi selanjutnya pilih/tetapkan nilai ukurannya dari
tabel data antropometri yang sesuai.
Referensi:
Nurmianto, Eko. Ergonomi Konsep Dasar
dan Aplikasinya. Edisi 1. Jakarta: Guna Widya. 1998.
Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Perancangan Kerja. Bandung: Penerbit ITB.
2005.
Wignosoebroto, Sritomo. Ergonomi,
Studi Gerak, dan Waktu: Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja.
Edisi 1. Surabaya: Guna Widya. 2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar