Definisi Positioning
Menurut Milton M. Presley et al
dalam Advertising procedure:
“Positioning product is the place your product occupies in consumers’ minds relative to competing products. Think brand image, benefit promise, and competitive advantage. It’s how you plan to compete in the marketplace. It’s the reasons customers should buy your product, and not the competitors”.Dengan kata lain positioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk barnd image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing.
“Positioning product is the place your product occupies in consumers’ minds relative to competing products. Think brand image, benefit promise, and competitive advantage. It’s how you plan to compete in the marketplace. It’s the reasons customers should buy your product, and not the competitors”.Dengan kata lain positioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk barnd image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing.
Menurut
Fanggidae, 2006, positioning adalah
suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan
perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu
ingat dengan suatu produk. Dengan kata lain sebagai usaha menempatkan sesuatu
dalam pikiran orang dengan terlebih dahulu memberikan informasi tentang segala
sesuatu seperti fasilitas, program yang diberikan, dosen yang dimiliki dengan
cara penyuguhan kualitas pelayanan dan bagaimana mempresentasikannya.
Selanjutnya
Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003 menyatakan positioning sebagai ”the
strategy for leading your cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk
membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana
perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti
perusahaan.
Selanjutnya Yoram Wind,
dalam Kotler et all 2003 menyatakan positioning sebagai reason for being yaitu bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak
konsumen. Perusahaan harus mempunyai kredibilitas di benak konsumen untuk itu
konsumen perlu dibimbing. Positioning tidak sekedar membujuk dan menciptakan
citra dalam benak pelanggan, tetapi juga bagaimana merebut kepercayaan pelanggan.
Positioning menyangkut menciptakan being dalam benak konsumen dan membimbing
mereka dengan penuh kredibilitas. Selanjutnya positioning merupakan sebuah
janji yang dibuat perusahaan kepada konsumen. Janji tersebut harus ditepati dan
kemampuan perusahaan untuk menepati janji merupakan bagian yang vital dan
strategi. Karena alasan inilah, positioning yang tepat merupakan hal yang
krusial bagi keberhasilan akhir perusahaan.
Strategi Positioning Produk
Positioning produk sangat
berhubungan dengan segmentasi pasar karena penempatan produk tersebut ditujukan
melayani target market tertentu. Oleh karena itu, pengertian strategi positioning
produk sebagai suatu strategi yang digunakan untuk menanamkan suatu
citra produk di benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat menonjol
dibandingkan dengan produk pesaing. Fokus utamanya adalah bagaimana caranya
sehingga konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan yang diharapkan produsen
tentang produk yang ditawarkan
Kotler (1997:265) menjelaskan beberapa strategi melakukan positoning produk yang dapat dilakukan perusahaan dalam memasarkan produk kepada
konsumen yang dituju, antara lain:
1. Penentuan posisi
menurut atribut
Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan diri dengan
menonjolkan atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti
ukuran, lama keberadaannya, dan seterusnya.
2. Penentuan posisi
menurut manfaat
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai
pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
3. Penentuan posisi
menurut penggunaan atau penerapan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan
atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan
dibandingkan pesaingnya.
4. Penentuan posisi
menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik
untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan
pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti
luas.
5. Penentuan posisi
menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama
mereknya secara utuh dan diposisiskan lebih baik daripada pesaing.
6. Penentuan posisi
menurut kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam
suatu kategori produk.
7. Penentuan posisi
harga atau kualitas
Disini
produk diposisikan sebagai produk yang menawarkan nilai terbaik, bisa berupa
harga yang lebih murah tetapi dengan kualitas yang baik.
Positioning produk harus dimulai dengan
produk itu sendiri. Untuk mencapai positioning produk yang kuat, suatu
perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi,
harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya. Rumusan
positioning yang dikemukakan Kenna (1985:37) menjelaskan perusahaan sewaktu
akan melakukan positioning produk
perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, disebut sebagai The Golden Rules of Product. adapun
uraiannya sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu
mengkuti trend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial,
dan ekonomi.
2. Perusahaan harus
memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus
mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen
masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih baik menjadi ikan besar
dalam kolam kecil daripada menjadi ikan kecil di kolam besar (it's better to big fish in a little pond).
4. Perusahaan harus mau bereksperimen
dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai
menyarankan perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.
Selain yang
disebutkan di atas, dalam menetapkan strategi positioning perusahaan dapat juga
memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan
positioning:
1. Proposisi nilai dan manfaat
yang perusahaan dapat berikan
2. Capaian yang telah
dihasilkan perusahaan
3.
Segmen
pasar dan pelanggan yang ditargetkan
4.
Atribut
yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5.
Bisnis
baru yang dimasuki
6. Originalitas
dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar
Proses Positioning Produk
Dalam
menentukan positioning ada empat tahap yaitu:
1. Identifikasi target
2. Menentukan frame of reference pelanggan (siapa
diri)
3. Merumuskan point of differentiation, yaitu mengapa
konsumen memilih perusahaan
4.
Menetapkan
keunggulan kompetitif produk, yaitu bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda
(Kotler, 2003)
Menurut Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003 ada empat
kriteria yang dapat dilakukan perusahaan untuk menentukan positioning, yaitu :
1.
Pertama
adalah kajian terhadap konsumen (customer).
Disini positioning harus mendeskripsikan value
bagi konsumen karena positioning
mendeskripsikan value yang unggul.
Selain itu positiong merupakan penentu penting bagi konsumen pada saat
memutuskan untuk membeli.
2. Kriteria kedua didasarkan
atas kajian pada kapabilitas perusahaan (company).
Disini positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif
perusahaan. Seperti lokasi yang strategis.
3. Kriteria ketiga didasarkan
atas kajian pada pesaing (competitor).
Disini positioning harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat
mendiferensiasikan diri dari para pesaing
4.
Kriteria
keempat didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan
bisnis (change). Dikatakan bahwa positioning
harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan
bisnis. Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi,
identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning
kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi,
identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan
kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan
kehilangan fokus.
Dalam mengkomunikasikan positioning
sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:
1. Be
creative, maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri
perhatian konsumen atau target market.
2. Simplicity, maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus
sesederhana dan sejelas mungkin
3. Consistent yet flexible, maksudnya
adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4. Own,
dominate, protect, maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus
memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan.
5. User their language, maksudnya adalah dalam
mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.
Masalah Positioning
Elemen ketiga
strategi pemasaran adalah positioning, yaitu cara menempatkan produk di benak
konsumen agar dipersepsikan berbeda dan relatif unggul dibanding produk
kompetitor. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kasus pemasaran yang
terkait dengan masalah positioning adalah:
- Ada kecenderungan produk kalah bersaing dengan kompetitor karena dianggap terlalu spesifik (over positioning) pada segmen konsumen yang digarap.
- Konsumen confused terhadap strategi komunikasi yang telah dilakukan. Kredibilitas produk (perusahaan) belum dipercaya atau diyakini oleh pelanggan.
- Seberapa kuat positioning pemimpin pasar produk sejenis telah menancap kuat di benak konsumen, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam strategi komunikasi pemasaran.
- Seberapa kuat dan lemah positioning produk perusahaan mempengaruhi konsumen sebagai evaluasi kinerja produk.
Untuk
mengeksplorasi positioning
dilakukan melalui exploratory research dengan metode kualitatif
seperti focus group discussion (FGD). Melalui FGD akan diperoleh positioning,
dari aspek-aspek produk seperti: fitur, manfaat, kegunaan, tipe pengguna,
perbandingan dengan produk sejenis, disosiasi produk, harga, hingga gabungan
aspek atribut (hybrid). Apabila telah diperoleh atribut-atribut positioning
selanjutnya dapat dilakukan descriptive research metode kuantitatif
survey sehingga akan diperoleh peta persepsi konsumen (perseptual mapping)
dikaitkan pula dengan kinerja produk. Analisa statistik yang digunakan seperti
correpsondence analysis, multi dimensional scalling (MDS) analysis,
biplot analysis, atau yang paling sederhana menggunakan important
perfomance analysis (IPA).
Kesalahan Positioning
Kesalahan yang dapat timbul dalam melakukan positioning adalah :
1. Under
positioning, dimana konsumen tidak mengenali kekhususan
produk/merek/atribut.
2. Over
positioning, dimana konsumen mempunyai gambaran yang terlalu sempit
mengenai suatu atribut.
3. Confused
positioning, dimana konsumen tidak merasa pasti dengan citra produk
karena terlalu banyak janji yang
diberikan atau posisi yang terlalu sering berubah.
4. Doubtful positioning, dimana konsumen
merasa ragu dengan janji produk tersebut seperti kemampuan produk, harga, dan
hasilnya
Referensi:
Kotler, Philip. 1992. Manajemen
Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Gramedia
www.KumpulBlogger.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar