Me, My life, My Everything

Me, My life, My Everything
An industrial engineer!

Minggu, 31 Juli 2011

Populasi dan Sampel

Populasi
Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Populasi dalam setiap penelitian harus disebutkan secara tersurat yaitu yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang disebutkan secara tersurat yaitu yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang dicakup.
Tujuan diadakannya populasi ialah agar kita dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah generalisasi.

Ditinjau dari banyaknya anggota populasi, maka populasi terdiri atas:
(1) populasi terbatas (terhingga)
(2) populasi tak terbatas (tak terhingga).
Namun dalam kenyataanya populasi terhingga selalu menjadi populasi yang tak terhingga.

Ditinjau dari sudut sifatnya, maka populasi dapat bersifat:
(1) homogen, dan
(2) heterogen.
Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut sampel total atau sensus. Penggunaan ini berlaku jika anggota populasi relatif kecil. Untuk anggota populasi yang relatif besar, maka diperlukan mengambil sebagian anggota populasi yang dijadikan sampel. Pengambilan anggota sampel yang merupakan sebagian dari anggota populasi tadi harus dilakukan dengan teknik tertentu yang disebut teknik sampling.

Teknik Pengambilan Contoh (Teknik sampling)
Dalam statistika terbagi atas dua jenis, yaitu statistika deskriptif dan statistika induktif (inferensial). Statistika induktif (inferensial) ialah suatu proses yang berusaha untuk menarik kesimpulan tentang keadaan populasi berdasarkan sampel yang diambil, dengan menggunakan metode tata cara tertentukan dulu.
Sampel (contoh) ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling.

Teknik sampling berguna agar:
1. Mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakili populasinya (representatif), sehingga kesimpulan terhadap populasi dapat dipertanggung jawabkan
2. Lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak
3. Menghemat waktu, tenaga, biaya, menghemat benda coba yang merusak.

Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam mengambil sampel adalah sebagai berikut:
1. Tentukan dulu daerah generalisasinya.
2. Berilah batas-batas yang tegas tentang sifat-sifat populasi. Populasi tidak harus manusia. Populasi dapat pula berupa benda-benda lainnya. Semua benda-benda yang akan dijadikan populasi harus ditegaskan batas-batas karakteristiknya, sehingga dapat menghindari kekaburan dan kebingungan.
3. Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi
4. Pilihlah teknik sampling dan hitunglah besar anggota sampel yang sesuai dengan tujuan penelitiannya.
5. Rumuskan persoalan yang akan diteliti.
6. Tentukan/cari keterangan mengenai populasi yang akan diteliti.
7. Definisikan unit-unit, istilah yang diperlukan
8. Tentukan unit sampling yang diperlukan.
9. Tentukan skala pengukuran yang akan dipergunakan.
10. Cari keterangan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas.
11. Tentukan ukuran sampel yang akan dianalisis.
12. Tentukan prosedur sampling apa yang akan dipergunakan.
13. Tentukan teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan.
14. Tentukan metode analisis apa yang akan digunakan.
15. Sediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk penelitian.

Cara Melakukan Teknik Sampling
Untuk tahap pengumpulan data penelitian, diperlukan proses sampling terhadap data yang dibutuhkan. Terdapat dua metode teknik sampling yang umum digunakan dalam suatu penelitian yaitu : metode probabilistik dan metode non probabilistik.

Dalam suatu survei, tidaklah selalu perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi, karena disamping memerlukan biaya yang sangat besar juga membutuhkan waktu yang lama. Dengan meneliti sebagian dari populasi, kita mengharapkan bahwa hasil yang didapat akan dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan. Untuk dapat mencapai tujuan ini, maka cara – cara pengambilan data yang diinginkan harus memnuhi syarat – syarat tertentu.
Sebuah data yang ingin diambil harus dipilih sedemikian rupa sehingga setiap satuan elementer mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih dan besarnya peluang itu tidak boleh sama dengan nol. Disamping itu, pengambilan data yang diinginkan yang secara acak (random) haruslah menggunakan metode yang tepat sesuai dengan ciri-ciri populasi dan tujuan penelitian.

Teknik pengambilan contoh dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Sampling random (probability sampling), yaitu pengambilan contoh secara acak yang dilakukan dengan cara undian, ordinal atau tabel bilangan acak atau dengan komputer
2. Sampling non-random (nonprobability sampling) atau disebut juga sebagai incidental sampling, yaitu pengambilan contoh tidak secara acak.

Teknik sampling random terdiri atas empat macam dengan uraian seperti berikut ini.
1. Sampling Random Sederhana (Simple Random Sampling)
Ciri utama sampling ini ialah setiap unsur dari keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Caranya ialah dengan menggunakan undian, ordinal, tabel bilangan random, atau komputer. Keuntungannya ialah anggota sampel mudah dan cepat diperoleh. Kelemahannya ialah kadang-kadang tidak mendapatkan data yang lengkap dari sampling yang populasinya.
2. Teknik Sampling Bertingkat (Stratified Sampling)
Teknik sampling ini disebut juga dengan istilah teknik sampling berlapis, berjenjang, dan petala. Teknik ini digunakan apabila populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok-kelompok yang bertingkat. Penentuan tingkat berdasarkan karakteristik tertentu. Misalnya: menurut usia, pendidikan, golongan/pangkat, dan sebagainya. Teknik ini akan semakin baik jika dilengkapi dengan penggunaan proporsional, sehingga setiap tingkat dewakli oleh jumlah yang sebanding. Stratified random dilengkapi dengan proporsional ini disebut proportional stratified random sampling. Keuntungan menggunakan cara ini ialah anggota sampel yang diambil lebih representatif. Kelemahannya ialah lebih banyak memerlukan usaha pengenalan terhadap karakteristik populasinya.
3. Teknik Sampling Kluster (Cluster Sampling)
Teknik sampling ini disebut juga sebagai teknik sampling daerah, conditional sampling, (restricted sampling). Teknik ini digunakan apabila populasi tersebar dalam beberapa daerah, propinsi, kabupaten, kecamatan, dan seterusnya. Pada peta daerah diberi petak-petak dan setiap petak diberi nomor. Nomor-nomor itu kemudian ditarik secara acak untuk dijadikan anggota sampelnya.

Keuntungan menggunakan teknik ini ialah:
(1) dapat mengambil populasi besar yang tersebar di berbagai daerah, dan
(2) pelaksanaannya lebih mudah dan murah dibandingkan teknik lainnya.

Sedangkan kelemahannya ialah
(1) jumlah individu dalam setiap pilihan tidak sama, karena itu teknik ini tidaklah sebaik teknik lainnya;
(2) ada kemungkinan penduduk satu daerah berpindah ke daerah lain tanpa sepengetahuan peneliti, sehingga penduduk tersebut mungkin menjadi anggota rangkap sampel penelitian.

4. Teknik Sampling Sistematis (Sistematical Sampling)
Teknik ini sebenarnya adalah teknik random sampling sederhana yang dilakukan secara ordinal. Artinya anggota sampel dipilih berdasarkan urutan tertentu. Misalnya setiap kelipatan 5 atau 10 dari daftar pegawai di suatu kantor. Keuntungan teknik ini ialah lebih cepat dan mudah. Sedangkan kelemahannya ialah kadang-kadang kurang mewakili populasinya.

Teknik sampling non-random terdiri atas empat macam dengan uraian seperti berikut ini.
1. Convinience Sampling.
Pengambilan data yang diinginkan dengan cara ini yaitu dengan cara menggambil anggota populasi yang dianggap sudah mewakili populasi, misalnya akan dilakukan penelitian terhadap mahasiswa tingkat persiapan yang memiliki bubuk A, disini akan diambil data yang diinginkan dengan cara menutup mata dan kita memanggil mahasiswa yang akan ditanyai.
2. Judgement sampling
Untuk pengambilan data yang diinginkan dengan cara ini diperlukan tenaga ahli yang akan menentukan angota populasi yang akan menjadi anggota data yang diinginkan. Misalnya akan diadakan penelitian tentang penerimaan masyarakat terhadap suatu jenis kosmetika. Para ahli biasanya mengambil segolongan orang yang selalu memakai kosmetika, jika tidak seluruh penduduk kota akan diambil sebagai pilihan.
3. Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling)
Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu. Teknik sampling kuota sering dikacaukan dengan teknik sampling bertujuan. Keuntungan dan kelemahan menggunakan teknik ini ialah seperti halnya dengan teknik sampling bertujuan sebelumnya.
4. Snowball Sampling
Sesuai untuk populasinya yang sangat spesifik di mana pengambilan dilakukan secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil, makin lama makin besar. Misalnya, dilakukan penelitian terhadap menyebarnya penyakit flu burung di kalangan masyarakat, maka peneliti memulainya dari satu individu yang dijumpai. Dari individu tersebut, peneliti kemudian mengembangkan jaringan penelitiannya hingga teman-teman individu tersebut sampai jumlah sampel yang dibutuhkan mencukupi. Keuntungan: biaya kecil tetapi memakan waktu cukup lama.

Tidak ada komentar: