Me, My life, My Everything

Me, My life, My Everything
An industrial engineer!

Jumat, 29 Juli 2011

Peramalan (Forecasting)

Tahap pertama dalam perencanaan dan pengendalian produksi bila produksi bertipe made to stock adalah menentukan suatu peramalan akurat dari permintaan untuk item yang diproduksi. Permalan ini berguna sebagai dasar untuk menentukan kebijakan pengendalian dari sistem pengendalian, membuat perencanaan produksi, pembebanan mesin, menentukan kebutuhan mesin, peralatan, bahan, serta untuk menentukan tingkat tenaga kerja selama periode produksi. Peramalan tidak hanya digunakan untuk memperkirakan permintaan produk saja, namun secara luas juga digunakan dalam sistem lainnya. Dalam suatu industri, peramalan dilakukan oleh berbagai departemen, seperti departemen pemasaran, produksi, pembelian, persediaan, keuangan, serta litbang.

Cakupan Peramalan
Peramalan memerlukan berbagai kegiatan untuk mengenali dan memantau berbagai sumber permintaan akan produk atau jasa, yang meliputi peramalan, mencatat pesanan, membuat janji penyerahan, menentukan kebutuhan unit-unit operasional untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan secara terpadu. Sasaran peramalan dapat dikategorikan berdasar jangka waktunya ke dalam sasaran jangka panjang, jangka menengah, jangka pendek dan segera.
Segera Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang

Marketing :
Penjualan setiap jenis produk, penjualan oleh letak geografis, oleh kompetitor, harga
Total penjualan, kategori produk, kelompok produk, harga
Total penjualan, kategori produk, kelompok produk, kondisi ekonomi secara umum, harga
Total penjualan, kategori produk, kelompok produk, harga, preferensi pelanggan, titik kematangan produk

Produksi :
Peramalan masing-masing produk, pembebanan pabrik
Total permintaan dari kategori produk dan kelompok produk, biaya, tingkat tenaga kerja penjadwalan,
Biaya, alokasi anggaran, beli atau pesan peralatan dan pemesinan, tingkat tenaga kerja
Biaya, investasi fasilitas, teknologi baru, permintaan fasilitas produk yang baru, ekspansi pabrik dan peralatan

Inventory :
-Permintaan masing-masing produk, permintaan untuk material, kondisi cuaca, demand untuk barang setengah jadi
-Permintaan untuk material, demand untuk barang setengah jadi, demand untuk barang jadi
-Kemungkinan pemasok baru atau fasilitas transportasi
-Total penjualan, ekspansi gedung

Peranan Teknik Peramalan
Semua jenis organisasi ingin mendapatkan hasil peramalan dan menggunakan sumber daya peramalan secara lebih baik. Komitmen tentang peramalan telah tumbuh karena beberapa faktor, yaitu:
1. Meningkatnya kompleksitas organisasi dan lingkungannya
2. Dengan meningkatnya ukuran organisasi maka bobot dan kepentingan suatu keputusan telah meningkat pula
3. Lingkungan dari kebanyakan organisasi telah berubah dengan cepat
4. Pengambilan keputusan telah semakin sistematis yang mencakup pembenaran tindakan individu secara eksplisit
5. Pengembangan metode peramalan dan pengetahuan yang menyangkut aplikasinya telah lebih memungkinkan adanya penerapan secara langsung oleh para praktisi.

Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dikenal dengan sebutan peramalan (forecasting). Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang dan jasa. Setiap kebijakan ekonomi maupun kebijakan perusahaan tidak akan terlepas dari usaha untuk meningkatkan keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuannya pada masa yang akan datang, dimana kebijakan tersebut dilaksanakan. Oleh karena itu, perlu dilihat dan dikaji siutasi dan kondisi pada saat kebijakan tersebut dilaksanakan. Usaha untuk melihat dan mengkaji situasi dan kondisi tersebut tidak terlepas dari kegiatan peramalan.

Peranan peramalan dalam perencanaan proses produksi adalah sebagai berikut:
1. Business Planning
Berisi rencana pendanaan, pembiayaan dan keuangan perusahaan sebagai dasar untuk membuat rencana pemasaran.

2. Marketing Planning
Rencana tentang produk yang akan dibuat, penjualan dan pemasaran, sebagai dasar untuk membuat production planning.

3. Master Production Schdule (MPS)
Rencana produk akhir yang harus dibuat pada tiap periode selama 1-5 tahun. Produk akhir, merupakan dekomposisi dari production planning.

4. Resource Planning
Rencana kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi production plan, dapat dinyatakan dalam jam-orang atau jam-mesin. Merupakan bahan pertimbanagn untuk ekspansi orang, mesin, pabrik, dan lain-lain, yang ditetapkan berdasarkan kapasitas yang tersedia.

5. Rought Cut Capacity Planning (RCPP)
Rencana untuk menentukan kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi MPS. Hasilnya berupa jenis orang / mesin yang diperlukan untuk tiap work centre pada setiap periode. Merupakan bahan pertimbangan untuk penambahan jam kerja atau sub kontrak.

6. Demand Management
Aktivitas memprediksi kebutuhan di masa datang dikaitkan dengan kapasitas. Terdiri dari aktivitas forecasting, distribution requirement planning, order entry, shipment, dan service part requirement.

7. Material Requirement Planning (MRP)
Menetapkan rencana kebutuhan material untuk melaksanakan MPS. Output MRP adalah purchasing dan PAC (Production Activity Control), dan MRP menghasilkan rencana pembelian meliputi jumlah due date, release date.

8. Capacity Requirement Planning (CRP)
Rencana kebutuhan kapasitas yang dibutuhkan untuk merelealisasikan MPS di tiap periode dan tiap mesin. CRP lebih teliti dan lebih rinci dibanding RCCP, karena disarkan pada planned order. Jika kapasitas tidak tersedia bisa ditambah dengan over time, merubah routing dan lain-lain. Jika tidak tercapai MPS harus dirubah.

9. Production Activity Control (PAC)
Sering disebut distributor shop floor control (SFC), aktivitas membuat produk setelah bahan dibeli. PAC terdiri dari aktivitas awal-akhir suatu job berdasarkan urutan kedatangan job, lalu membebankan job ke work station, dan melakukan pelaporan. Hasil laporan akan merupakan feedback bagi MPS.

10. Purchasing
Merupakan aktivitas memilih vendor, membuat order pembelian, dan menjadwalkan vendor.

11. Performance Measurement
Evaluasi sistem untuk melihat seberapa jauh hasil yang diperoleh dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Sebagai bahan evaluasi pencapaian bisnis planning.

Pendefinisian Tujuan Peramalan
Tujuan peramalan dilihat dari segi waktu:
1. Jangka Pendek (Short Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi dan ditentukan oleh Low Management.
2. Jangka Menengah (Medium Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi dan ditentukan oleh Middle Management.
3. Jangka Panjang (Long Term)
Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas produksi dan ditentikan oleh Top Management.
Metode yang dipergunakan memberi manfaat jika dikaitkan dengan informasi atau data yang dipunyai. Apabila data yang lalu diketahui dengan pola musiman, maka peramalan satu tahun kedepan sebaiknya digunakan metode variasi musiman. Sedangkan bila pola data menunjukkan pola hubungan antar variabel, maka sebaiknya digunakan metode sebab akibat atau korelasi.
Metode merupakan cara berfikir yang sistematis dan pragmatis atas pemecahan masalah. Dengan dasar ini, metode peramalan peramalan merupakan cara memperkirakan apa yang terjadi pada masa mendatang sehingga metode peramalan sangat berguna untuk memperkirakan secara sistematis dan pragmatis atas data yang relevan pada masa lalu, dengan demikian metode peramalan diharapkan dapat memberikan hasil yang objektif.
Metode peramalan menghasilkan urutan pekerjaan dan memecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan; sehingga bila digunakan pendekatan yang sama pada proses peramalan, maka akan di dapat dasar pemikiran dan pemecahan yang sama karena argumentasinya sama. Selain itu, metode peramalan memberikan cara pengerjaan yang teratur dan terarah, sehingga dengan demikian dapat dimungkinkannya penggunaan teknik-teknik penganalisaan yang lebih maju.

Karakteristik Peramalan yang Baik
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi, biaya, dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. Akurasi
Akurasi dari suatu peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan konsistensi peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut terlalu tinggi atau telalu rendah dibanding dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten jika besarnya kesalahan peramalan relatif kecil. Peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekurangan persediaan sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi segera, akibatnya perusahaan kemungkinan kehilangan pelanggan dan keuntungan penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan barang / persediaan, sehingga banyak modal tersia-siakan. Keakuratan hasil peramalan berperan dalam menyeimbangkan persediaan ideal.
2. Biaya
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan tergantung jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang digunakan. Pemilihan metode peramalan harus sesuai dengan dana yang tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari hukum Pareto (Analisa ABC).
3. Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adalah percuma memakai metode yang canggih tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi.

Beberapa Sifat Hasil Peramalan
Dalam membuat peramalan atau menerapkan suatu peramalan, maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu :
1. Ramalan pasti mengandung kesalahan, artinya peramal hanya bisa mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.
2. Peramalan seharusnya memberikan informasi tentang beberapa ukuran kesalahn, artinya karena peramalan pasti mengandung kesalahan, maka adalah penting bagi peramal untuk menginformasikan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi.
3. Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan peramalan jangka panjang. Hal ini disebabkan karena peramalan jangka pendek, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan relatif masih konstan sedangkan semakin panjang periode peramalan, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Teknik Peramalan
Peramalan dimaksudkan untuk memperkecil resiko yang timbul akibat pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan produksi. Semakin besar upaya yang dikeluarkan tentu resiko dapat diperkecil. Namun upaya memperkecil resiko tersebut dibatasi biaya yang diperlukan.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam peramalan:
1. Horizon Peramalan
Ada dua aspek dari horison waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode peramalan yaitu:
a. Cakupan waktu di masa yang akan datang
Perbedaan dari metode peramalan yang digunakan sebaiknya disesuaikan.
b. Periode peramalan
Ada teknik dan metode peramalan yang hanya dapat meramal untuk peramalan satu atau dua periode di muka, teknik dan metode lain dapat meramalkan beberapa waktu di depan.
2. Tingkat ketelitian
Tingkat ketelitian yang dibutuhkan sangat erat hubungannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan. Dalam suatu pengambilan keputusan diharapkan variasi atau penyimpangan atas ramalan antara 10% -15% sedangkan pengambilan keputusan yang lain variasi 5% sudah berbahaya.
3. Ketersediaan data
Metode yang digunakan sangat besar manfaatnya. Apabila dari data yang lalu diketahui adanya pola musiman, maka untuk untuk peramalan satu tahun ke depan sebaiknya digunakan metode variasi musiman. Sedangkan apabila diketahui hubungan antar variabel saling mempengaruhi, maka perlu digunakan metode sebab akibat atau korelasi.
4. Bentuk pola data
Dasar utama metode peramalan adalah anggapan bahwa pola data yang diramalkan akan berkelanjutan. Sebagai contoh, beberapa deret yang menunjukan pola musiman, atau trend. Metode peramalan yang lain mungkin lebih sederhana, terdiri dari satu nilai rata-rata, dengan fluktuasi yang acakan atau random yang terkandung. Karena perbedaan kemampuan metode peramalan untuk mengidentifikasi pola-pola data, maka perlu adanya usaha penyesuaian pola data.
5. Biaya
Umumnya ada empat jenis biaya dalam proses peramalan yaitu: biaya pengembangan, biaya penyimpanan, biaya operasi, dan biaya kesempatan penggunaan teknik peramalan. Adanya perbedaan nyata berpengaruh atas menarik tidaknya penggunaan metode tertentu untuk suatu keadaan yang dihadapi.

Adapun langkah-langkah dalam melakukan peramalan adalah :
1. Tentukan tujuan peramalan
2. Pembuatan diagram pencar
3. Pilih minimal dua metode peramalan yang dianggap sesuai
4. Hitung parameter-parameter fungsi peramalan.
5. Hitung kesalahan setiap metode yang terbaik, yaitu yang memiliki kesalahan terkecil
6. Pilih metode yang terbaik, yaitu yang memiliki kesalahan terkecil.
7. Lakukan verifikasi peramalan.

Menurut Makridakis, Wheelwright dan McGee (1992), langkah penting dalam memilih suatu metode deret waktu yang tepat adalah dengan mempertimbangkan jenis pola datanya. Pola data dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :
1. Pola horisontal, terjadi bilamana data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata yang konstan atau stasioner terhadap nilai rata-ratanya.
2. Pola musiman, terjadi bilamana suatu deret data dipengaruhi oleh faktor musiman (misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan atau hari pada minggu tertentu)
3. Pola siklis, terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis atau ekonomi.
4. Pola trend, terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan jangka panjang dalam data.

8 komentar:

Anonim mengatakan...

Bisa minta contoh real pengerjaan peramalannya gaa?? untuk meramalkan 1 tahun ke depan misalnya. saya lagi membutuhkan untuk mengerjakan skripsi mbak. thanks yaa ^^

nesnila mengatakan...

Bisa minta contoh real pengerjaan peramalannya gaa?? untuk meramalkan 1 tahun ke depan misalnya. saya lagi membutuhkan untuk mengerjakan skripsi mbak. thanks yaa ^^

winny marlina mengatakan...

ada tp kirim kemna?mbak kirim email z ntar saya kash filenya

Melisa Sianipar mengatakan...

Mbak, mau nanya, pola distribusi data mempengaruhi metode peramalannya ga?

Anonim mengatakan...

kak, boleh tanya tentang maksud keseimbangan lini dalam perencanaan dan pengendalian produksi??

tolong blogg nya ya kak..terima kasih

rangga mengatakan...

kak minta contoh peramalan boleh t tolong email aja ke ranggatriutomo@gmail.com

Unknown mengatakan...

kak boleh minta contoh peramalan ga? email ke jaleska16@gmail.com makasih^^

Unknown mengatakan...


Ka boleh minta contoh peramalannya gak? Kalo boleh, tolong email ke ikrimahnurazizah@ymail.com, terimakasih ya